
Kanker lambung atau dikenal juga dengan kanker perut merupakan salah satu jenis kanker yang cukup mematikan, terutama karena sering terdeteksi pada tahap lanjut. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel tidak normal tumbuh secara tidak terkendali di lapisan dalam lambung. Gejalanya bisa samar di awal dan sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat, PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI yang berada di bawah naungan PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, mengajak masyarakat untuk mengenali risiko dan menerapkan langkah-langkah pencegahan sejak dini.
Kenali Faktor Risiko Kanker Lambung
Sebelum membahas tips pencegahannya, penting untuk memahami faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker lambung, yaitu:
-
Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori)
-
Riwayat keluarga dengan kanker lambung
-
Konsumsi makanan tinggi garam, asap, atau makanan olahan
-
Merokok dan konsumsi alkohol
-
Pola makan rendah serat
-
Usia di atas 50 tahun
-
Riwayat gastritis kronis atau anemia pernisiosa
PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI terus mengedukasi masyarakat agar tidak menganggap sepele gejala lambung dan mulai menjaga pola makan serta gaya hidup sebagai bentuk pencegahan primer.
1. Konsumsi Makanan Sehat dan Seimbang
Pola makan berperan sangat penting dalam mencegah kanker lambung. Hindari makanan yang diawetkan dengan nitrat seperti daging asap, ikan asin, atau makanan instan tinggi pengawet. Sebaliknya, perbanyak konsumsi:
-
Sayuran hijau seperti bayam, sawi, dan brokoli
-
Buah-buahan seperti apel, jeruk, dan beri yang kaya antioksidan
-
Serat dari biji-bijian utuh
PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI menganjurkan masyarakat untuk lebih memilih makanan segar dan alami daripada makanan cepat saji.
2. Berhenti Merokok dan Hindari Alkohol
Rokok adalah salah satu pemicu utama kanker, termasuk kanker lambung. Zat kimia berbahaya dari rokok dapat melemahkan dinding lambung dan meningkatkan risiko peradangan serta mutasi sel.
Demikian juga dengan konsumsi alkohol yang berlebihan. Alkohol dapat mengiritasi lapisan lambung dan memperburuk kondisi lambung yang sudah sensitif. PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI mendorong masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat tanpa rokok dan alkohol sebagai langkah pencegahan jangka panjang.
3. Atasi Infeksi H. pylori Sejak Dini
Infeksi bakteri Helicobacter pylori merupakan salah satu penyebab utama kanker lambung. Infeksi ini sering tidak menimbulkan gejala yang jelas, namun jika tidak ditangani bisa menyebabkan gastritis kronis hingga kanker.
Jika Anda sering mengalami nyeri ulu hati, mual, atau gangguan lambung kronis, sebaiknya periksakan diri ke tenaga kesehatan. PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI menyarankan agar masyarakat tidak mengabaikan keluhan lambung berulang dan melakukan pemeriksaan bila perlu.
4. Kurangi Konsumsi Garam Berlebih
Makanan tinggi garam bisa merusak lapisan pelindung lambung dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi H. pylori. Biasakan untuk membaca label nutrisi pada makanan kemasan dan kurangi penggunaan garam tambahan saat memasak.
PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI aktif memberikan penyuluhan di berbagai komunitas untuk menyadarkan pentingnya pembatasan konsumsi garam demi kesehatan pencernaan.
5. Rutin Berolahraga dan Kelola Stres
Olahraga membantu memperkuat sistem imun dan memperbaiki metabolisme tubuh, termasuk fungsi pencernaan. Tidak perlu olahraga berat, cukup jalan kaki 30 menit setiap hari atau aktivitas ringan lainnya.
Stres juga bisa memengaruhi kondisi lambung. Stres kronis dapat memicu produksi asam lambung berlebih dan memperparah gangguan lambung. PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI menyarankan praktik relaksasi seperti meditasi atau hobi santai untuk menjaga keseimbangan mental.
6. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi, seperti riwayat keluarga atau usia lanjut, sangat dianjurkan untuk melakukan skrining secara berkala. Pemeriksaan endoskopi dan tes H. pylori adalah dua prosedur yang dapat membantu deteksi dini kanker lambung.
PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI mengajak masyarakat untuk tidak menunggu sampai muncul gejala parah. Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan peluang kesembuhan.
7. Hindari Penggunaan Obat Sembarangan
Penggunaan obat pereda nyeri (NSAID) seperti ibuprofen atau aspirin dalam jangka panjang bisa menyebabkan iritasi lambung. Jika memang harus menggunakan obat-obatan tersebut, sebaiknya dalam pengawasan apoteker atau tenaga medis.
Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, para anggota PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI berperan aktif memberikan informasi seputar penggunaan obat yang aman, termasuk efek samping terhadap lambung.
Pencegahan kanker lambung bukan hal yang mustahil. Dengan pola hidup sehat, kesadaran akan faktor risiko, serta dukungan dari tenaga kesehatan, penyakit ini dapat dicegah dan dideteksi lebih awal.
PAFI KAB. KEPULAUAN MERANTI terus berkomitmen untuk menyebarkan edukasi kesehatan kepada masyarakat luas, sebagai bagian dari misi besar PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Mari lindungi diri dan keluarga dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan sejak sekarang.