
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis infeksi paru-paru yang sering dialami oleh anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah. Penyakit ini terjadi ketika infeksi menyebar di saluran pernapasan kecil (bronkus) dan jaringan paru-paru.
Infeksi ini bisa cukup serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, melalui artikel ini pafi Kab. Kepulauan Meranti (persatuan ahli farmasi indonesia) ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal bronkopneumonia: mulai dari gejala awalnya, penyebab, hingga cara pengobatannya.
Apa Itu Bronkopneumonia?
Bronkopneumonia adalah bentuk pneumonia (radang paru-paru) yang menyerang bronkus dan menyebar ke banyak bagian kecil dari paru-paru. Kondisi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, dan bisa menimbulkan komplikasi berbahaya bila tidak segera diobati.
Menurut pafi, bronkopneumonia berbeda dari pneumonia biasa karena lebih tersebar luas di paru-paru dan lebih sering menimbulkan gejala yang berat, terutama jika pasien sudah memiliki penyakit bawaan lain.
Siapa yang Berisiko Terkena Bronkopneumonia?
Beberapa kelompok yang lebih rentan terkena bronkopneumonia antara lain:
-
Anak-anak, terutama balita
-
Lansia
-
Penderita penyakit kronis (diabetes, jantung, ginjal)
-
Orang dengan daya tahan tubuh lemah
-
Perokok aktif
pafi mengingatkan bahwa menjaga kekebalan tubuh dan kebersihan lingkungan adalah langkah awal pencegahan yang penting.
Gejala Bronkopneumonia yang Harus Diwaspadai
Bronkopneumonia seringkali diawali dengan gejala flu biasa, tetapi kemudian berkembang menjadi lebih serius. Berikut adalah gejala-gejala yang sering ditemukan:
1. Batuk Berdahak
Batuk yang berlangsung lama dan disertai dahak berwarna kuning atau hijau adalah gejala utama.
2. Demam Tinggi
Demam bisa mencapai lebih dari 38°C, bahkan disertai menggigil.
3. Sesak Napas
Karena infeksi mengganggu fungsi paru-paru, pasien merasa sulit bernapas atau napas terasa pendek.
4. Nyeri Dada
Nyeri bisa dirasakan saat menarik napas dalam, batuk, atau bergerak.
5. Lemas dan Tidak Bertenaga
Infeksi yang menyerang paru-paru menyebabkan tubuh menjadi lelah dan lemas, bahkan saat melakukan aktivitas ringan.
6. Keringat Dingin dan Detak Jantung Cepat
Gejala ini muncul karena tubuh berusaha keras melawan infeksi.
Jika gejala-gejala tersebut muncul, pafi menyarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Apa Penyebab Bronkopneumonia?
Menurut pafi, penyebab utama bronkopneumonia bisa berasal dari:
1. Infeksi Bakteri
Jenis bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus aureus adalah penyebab paling umum.
2. Infeksi Virus
Virus flu atau RSV (respiratory syncytial virus) sering menjadi pencetus bronkopneumonia pada anak-anak.
3. Infeksi Jamur
Pada pasien dengan sistem imun yang sangat lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau kanker, infeksi jamur bisa menjadi penyebab bronkopneumonia.
4. Aspirasi Zat Asing
Masuknya makanan, cairan, atau muntahan ke saluran napas bisa menyebabkan infeksi paru, terutama pada orang tua atau pasien yang tidak sadar.
Cara Mengobati Bronkopneumonia
Pengobatan bronkopneumonia disesuaikan dengan penyebabnya. pafi menyarankan untuk tidak mengobati sendiri tanpa diagnosa dokter. Berikut metode pengobatan yang umum:
a. Antibiotik
Jika disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik tertentu. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis meski gejala mulai mereda.
b. Obat Demam dan Nyeri
Obat seperti paracetamol bisa diberikan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri.
c. Obat Batuk dan Pengencer Dahak
Untuk membantu mengeluarkan lendir dan memperlancar pernapasan.
d. Perawatan di Rumah Sakit
Pada kasus berat, pasien mungkin memerlukan rawat inap untuk mendapatkan oksigen tambahan atau cairan infus.
e. Istirahat dan Nutrisi
Tubuh memerlukan cukup istirahat dan asupan gizi seimbang untuk mempercepat pemulihan.
Apoteker pafi juga berperan penting dalam memberikan edukasi terkait penggunaan obat, efek samping, dan waktu konsumsi yang tepat agar pengobatan maksimal.
Pencegahan Bronkopneumonia
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Berikut tips dari pafi Kab. Kepulauan Meranti untuk mengurangi risiko bronkopneumonia:
-
Vaksinasi: Vaksin pneumonia dan influenza bisa mencegah infeksi paru.
-
Cuci tangan: Kebiasaan sederhana ini bisa mencegah penularan virus dan bakteri.
-
Hindari asap rokok: Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi paru.
-
Istirahat cukup dan makan bergizi: Menjaga imunitas tubuh sangat penting.
-
Gunakan masker saat sakit: Untuk mencegah penularan ke orang lain.
Peran PAFI dalam Edukasi Kesehatan
Sebagai organisasi profesi farmasi, pafi Kab. Kepulauan Meranti (persatuan ahli farmasi indonesia) selalu berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan pernapasan. Melalui edukasi, penyuluhan, dan konsultasi obat di apotek, pafi membantu masyarakat memahami gejala-gejala penyakit dan cara penanganan yang benar.
Apoteker pafi juga siap memberikan informasi yang akurat mengenai obat yang digunakan untuk mengatasi bronkopneumonia serta mendampingi pasien selama masa penyembuhan.
Bronkopneumonia bukan penyakit yang bisa disepelekan. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini bisa memburuk dan menimbulkan komplikasi serius. Kenali gejalanya sejak dini, ketahui penyebabnya, dan segera obati dengan tepat.
pafi Kab. Kepulauan Meranti (persatuan ahli farmasi indonesia) mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh sebagai langkah utama pencegahan.
Bila Anda membutuhkan informasi lanjutan atau konsultasi seputar obat, jangan ragu untuk datang ke apotek dan berbicara langsung dengan apoteker pafi.